Oleh
Ir. Edhi Sandra Msi
Peneliti dan pecinta anggrek.
Pendahuluan
Adalah tidak berlebihan bila kita harus mengembangan anggrek di Indonesia. Selain pasaran anggrek yang stabil baik di dalam maupun luar negeri. Anggrek mempunyai komunitas yang sangat luas . Anggrek adalah jenis bunga yang disukai oleh banyak manusia, mulai anak-anak, remaja, dewasa, bapak-bapak maupun ibu-ibu. Anggrek juga banyak digunakan untuk berbagai macam kegiatan dan upacara.
Ragam jenis dan variasi bunga yang sangat beranekaragam membuat anggrek memiliki variasi keindahan bunga yang sangat beragam dan indah-indah. Anggrek dapat disilangkan tidak hanya di level jenis tapi juga bisa disilangkan pada level taksonomi di atasnya, seperti genus. Disamping jumlah jenis yang sangat beranekaragam di dunia ini.
Indonesia memiliki keanekaragaman jenis yang sangat mengagumkan, tapi sayang beberapa jenis sudah terancam kepunahan. Banyak jenis-jenis potensial yang berstatus langka. Dan sebagian besar merupakan anggrek endemik Indonesia, sehingga alangkah sangat disayangkan bila kita sendiri tidak mampu memelihara kekayaan flora kita. Oleh sebab itulah maka kita perlu melestarikan dan mengembangkan anggrek sehingga dapat memberikan manfaat untuk kita semua.
Bogor Sebagai Pusat Pengembangan Anggrek Indonesia
Bogor memiliki beberapa hal yang penting dalam pengembangan anggrek yang tidak dimiliki oleh daerah lain. Potensi ini perlu dimanfaatkan dan disinergikan agar dapat mendorong ke arah pengembangan anggrek. Hal-hal yang penting dalam pengembangan anggrek di Bogor adalah:
1. Kebun Raya Bogor.
Adanya lembaga ini seharusnya dapat di manfaatkan oleh pelaku anggrek di bogor untuk dapat memanfaatkan koleksi anggrek spesies yang lengkap di Kebun raya bogor. Kebun raya bogor mengoleksi berbagai macam jenis anggrek spesies dari berbagai daerah di Indonesia untuk di konservasi secara eksitu. Kebun raya bogor sebagai lembaga konservasi melakukan kegiatan konservasi berbagai jenis tumbuhan Indonesia termasuk anggrek. Oleh sebab itulah pengembangan lebih lanjut pemanfaatan spesies anggrek tersebut perlu dilakukan agar dapat memberikan hasil yang nyata bagi masyarakat.
2. IPB
Dengan adanya Institut Pertanian Bogor, yang terdiri dari berbagai fakultas dan departemen dengan spesialisasi berbagai bidang yang terkait dengan produk pertanian diantaranya tanaman hias dalam hal ini anggrek, maka minimal riset-riset tentang anggrek dapat lebih dikembangkan, sehingga anggrek dapat lestari dan dapat dimuliakan sehingga dihasilkan anggrek yang unggul.
3. LIPI
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Lembaga yang saat ini berdomisili di cibinong ini juga banyak meneliti tentang anggrek baik yang terkait dengan taksonominya maupun pembudidayaannya.
4. Balai Penelitian Tanaman Hias
Adanya balai penelitian ini juga pasti memberikan dampak terhadap riset-riset yang terkait dengan pelestarian dan pengembangan tanaman hias , diantaranya juga anggrek.
5. Personal yang mempunyai jiwa peneliti dan juga cinta anggrek
Banyaknya balai penelitian di bogor, banyaknya perguruan tinggi di bogor sehingga bogor mendapat gelar kota pelajar, kondisi lingkungan yang cocok untuk berbudidaya membuat bogor memiliki personal-personal yang mencintai tanaman. Terutama tanaman hias, dalam hal ini anggrek. Banyak staf IPB yang secara pribadi mengoleksi anggrek di rumahnya. Ada beberapa staf IPB atau balai penelitian lain yang memiliki nursery tanaman hias bahkan laboratorium kultur jaringan di rumahnya, Ibu Herlina (Balithi), Bapak Agus (Kebun raya bogor), Bapak Edhi Sandra (Fahutan IPB),
6. Penangkar dan Nursery Anggrek
Bogor memiliki penangkar dan kolektor tanaman hias yang cukup besar seperti Bapak Greg Hambali, Bapak Beny Cia, Bapak Cepi, Bapak Candra Gunawan (Godong Ijo) Bapak Bapak Sugiono, Bapak Nurdi, Ibu Jali dll. Mereka semua kebanyakan sudah memiliki jaringan kemitraan dan pasar sendiri. Hal ini tentunya mengerakkan petani-petani tanaman hias yang di bawahnya. Demikian pula dengan penangkar dan nursery anggrek di Bogor tidak kalah banyak, seperti Ibu Ning (Cimanggu) Ibu Elly (Bogor Indah), Ibu Yussi (Gunung batu), Bapak Kosim (Cimanggu), Bapak Herman (Ciapus), Bapak Rusdi Rusli (Ciampea), Ibu Herlina (Sindangbarang, Balithi) dan Ibu Hapsiati (Taman Cimanggu, Esha Flora) dan masih banyak lagi yang saya belum ketahui. Kesemuanya memberikan kontribusi yang sangat nyata dalam perkembangan anggrek di bogor.
7. Pekebun Anggrek
Sementara itu di daerah kabupaten bogor, banyak terdapat kebun-kebun anggrek dengan luasan yang bervariasi, seperti Bapak Gino, Bapak Budi, Bapak Parno (Sanderiana Nursery), Bapak Joko, dan Bapak Rusdi Rusli. Sebagian merupakan binaan Dinas Pertanian bogor. Dinas Pertanian bogor mempunyai program untuk mengembangkan bogor sebagai kota anggrek
8. Pedagang Tanaman Hias
Disamping itu bogor juga memiliki pedagang dan petani tanaman hias yang tergolong sangat banyak. Pedagang dikategorikan untuk yang berjualan di pinggir jalan seperti di sepanjang jalan pajajaran, disepanjang jalan dadali, di jalan ke arah perumahan, sepanjang jalan parung, sebagian jalan pemda bogor, sebagian jalan di puncak dan cibodas.
Sedangkan petani lebih dicirikan pada orang yang membudidayakan tanaman hias dengan lokasi lebih terpencil tapi memiliki luasan yang lebih luas. Petani-petani ini terhimpun dalam suatu luasan lokasi tertentu seperti di Ciapus, jalan pemda baru, desa sekitar talang ke arah sukabumi, daerah cipaku, daerah parung dll. Bahkan sampai sekarang bogor diakui sebagai kota pusat pengadaan bibit dan benih dengan level nasional.
9. Masyarakat Pecinta Tanaman
Dominasi instansi yang ada di bogor lebih banyak di dominasi oleh dunia pendidikan dan penelitian disamping adanya instansi Kebun raya Bogor, Dan kondisi bogor yang sangat cocok untuk budidaya tanaman, maka banyak masyarakat bogor yang mencintai tanaman. Banyak masyarakat bogor yang hobi bertanam, entah bertanam tanaman hias, tanaman hortikultura, tanaman obat atau bahkan tanaman buah.
10.Pemda Bogor
Pemerintah Daerah Bogor, dalam hal ini berperan sebagai pemimpin daerah merupakan faktor yang sangat penting. Dan melalui Dinas pertaniannya Pemda Bogor telah menggulirkan program-program pemberdayaan masyarakat dan petani mulai dengan pemberdayaan petani anggrek di daerah kabupaten bogor, dan juga pemberdayaan petani anggrek di kotamadya bogor.
Pengembangan anggrek di kabupaten diarahkan ke produksi anggrek dengan luasan kebun yang cukup besar. Sedangkan pengembangan anggrek di kotamadya bogor lebih di arahkan pada pengembangan bibit anggrek dalam botol. Strategi ini sangat sesuai mengingat di daerah kotamadya lahan sudah sangat tidak memadai untuk membuat kebun-kebun anggrek. Pengembangan bibit anggrek botolan merupakan solusi yang sangat baik karena selain pemanfaatan di lahan sempit maka peningkatan kinerja orang-orang yang sudah pensiun atau yang putus sekolah atau bahkan ibu-ibu rumah tangga dapat di arahkan untuk memproduksi anggrek botolan tersebut.
11. Faktor Positif Lain.
Selain yang di atas sebenarnya masih banyak pihak-pihak yang berkompeten dan berperan dalam membantu pengembangan anggrek di Bogor. Dan masih banyak hal-hal yang merupakan faktor positif dalam pengembangan anggrek, misalnya: Bogor sebagai kota satelit dengan Ibukota Jakarta. Hal ini merupakan keuntungan dalam hal pemasaran dan promosi. Disamping itu Bogor juga dikenal sebagai kota wisata. Banyak wisatawan dari manca negara yang berkunjung ke bogor baik untuk mengunjungi Kebun raya bogor, Istana Bogor, Gunung Gede - Pangrango – Halimun. Di tambah dengan adanya orang asing yang sedang riset atau belajar di IPB ataupun LIPI. Semua ini merupakan keuntungan dalam memasarkan produk-produk anggrek.
Persamaan Persepsi dan Sikap
Dengan adanya potensi pengembangan Bogor sebagai Pusat Pengembangan anggrek, bahkan Pemerintah daerah melalui Dinas Pertaniannya telah mencanangkan sebagai kota anggrek. Disamping itu dengan adanya Kebun Raya Bogor dengan berbagai jenis koleksi anggrek liarnya dari seluruh Indonesia. Adanya wacana dan program pemda untuk menjadikan Bogor sebagai kota anggrek, merupakan sesuatu yang sangat logis dan prospektif. Hal ini sebaiknya di dukung dan dipahami oleh semua pihak yang terkait dengan pengembangan anggrek di Bogor. Kalau saja masing-masing pihak berusaha memerankan perannya dalam pengembangan anggrek sesuai dengan profesinya maka sebenarnya secara tidak langsung sudah turut memujudkan rencana tersebut.
Dengan adanya persamaan persepsi dan sikap untuk menjadikan bogor sebagai pusat pengembangan anggrek maka selanjutnya tinggal mengkordinasikan dan mensinergikan masing-masing kegiatan yang sudah ada, dan mengadakan kegiatan bersama yang dapat lebih merealisasikannya.
Forum Komunikasi Pecinta Anggrek Bogor
Memang sebaiknya ada kelembagaan yang terdiri dari semua komponen di atas, yang dapat mengakomodir dan merencanakan serta membuat program pengembangan Bogor sebagai pusat anggrek. Forum inilah yang akan aktif mensosialisasikan masing-masing kegiatan, mengkordinasikan semua kegiatan yang ada di semua pihak serta berusaha untuk mengupayakan mengarah pada satu tujuan yang sama, berusaha membuat kegiatan bersama dan secara bertahap mengupayakan untuk adanya jejak-jejak prestasi dan jejak investasi real yang dapat dilihat dan di kunjungi oleh wisatawan.
Bogor, 6 Desember 2011
Edhi sandra
-
Oleh: Edhi Sandra Pemerhati dan Pecinta Anggrek Banyak kita dengar para ibu pecinta anggrek yang tidak mampu merawat anggrek yang mereka b...
-
Apakah semua tanaman dapat di kultur ? Secara teori semua tanaman dan semua bagian tanaman yang masih hidup perpeluang untuk tumbuh menjadi ...
-
Anda Mau Melakukan Kultur Jaringan Tanaman? Anda Bisa Melakukan Kultur Jaringan Sendiri di Rumah, Tanpa Harus Membuat Laboratorium Kultur J...
-
Oleh: Edhi Sandra Pecinta Tumbuhan Pendahuluan Hormon sering juga disebut zat pengatur tumbuh. Saya tidak ingin memperdeba...
-
Oleh I r. Edhi Sandra MSi Pendahuluan Salah satu tujuan yang ingin dicapai Esha Flora adalah mengoleksi keankaragaman flor...
Powered by Blogger.