Show Mobile Navigation

Artikel Terkini

Berlangganan Artikel Kuljar Via Email

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Pendaftaran

04 July 2013

,

STRATEGI PEMBUATAN BIBIT BUAH HASIL STEK UNTUK PEMENUHAN KEBUTUHAN PEMDA BANTEN 2013

Esha Garden - Thursday, July 04, 2013
Oleh :Edhi Sandra
Dosen Konservasi Tumbuhan Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata Fakultas Kehutanan IPB Bogor

1.    Pelatihan teknik budidaya stek telah diberikan, dan peserta diperkirakan mengetahui dan memahami materi yang diberikan. Akan tetapi untuk melaksanakannya dibutuhkan berbagai pengetahuan tentang hal-hal teknis maupun nonteknis yang bersifat praktis dilapang.  Oleh sebab itulah diperlukan pendampingan di dalam mereka melakukan pembuatan bibit stek agar sejak awal diketahui bila ada hal-hal yang salah atau kurang benar.

2.    Agar dalam perawatan para petani dapat mengantisipasi berbagai permasalahan yang timbul maka ada baiknya mereka di tambah ilmu pengetahuannya mengenai materi-materi yang berkaitan dengan suksesnya budidaya stek, materi yang perlu diketahui adalah:
    Materi tentang fisiologi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
    Materi tentang hormon: karakter cara kerja dan interaksi serta penerapan di lapangnya
    Materi tentang Teknik Perbanyakan Tanaman: prinsip dasar dan terapan baik vegetatif maupun generatif, beserta untung ruginya.
    Materi  tentang pemuliaan dan pembuatan bibit berkualitas berkaitan dengan perlakuan yang harus diberikan dan teknik budidaya optimal : Perlakuan perawatan (makanan, hormon, zat penghambat, kondisi lingkungan, perlakuan akar tunjang); perlakuan kolkisin, perlakuan mikoriza, perlakuan percepatan pertumbuhan dan pengaturan tajuk dan akar, proses pendewasaan tanaman agar cepat berbunga dan berbuah.
    Materi Produksi Buah yang tinggi dilapang dgn kualitas yang optimal.

3.    Agar program berjalan dengan baik, maka sebaiknya dipilih satu atau 2 atau beberapa kader petani yang memang betul-betul berpengalaman untuk di latih kembali untuk mendapatkan semua yang dibutuhkan di atas. (dilakukan oleh Esha Flora)

4.    Kontrol yang intensif serta evaluasi yang tajam dalam proses pelaksanakan yang dilakukan oleh petani untuk mengetahui penyimpangan dan kesalahan yang dilakukan dalam pelaksanaannya sehingga tidak sampai gagal di akhir program. (pendampingan dilakukan oleh Esha Flora)

5.    Program harus dilaksanakan dalam jumlah yang besar dengan jumlah stek yang melebihi target yang diharuskan, bahkan untuk mengantisipasi maka perlu dibuat 3 kali lipatnya.

6.    Untuk mengantisipasi permasalahan amak perlu adanya R & D yang turut mencobakan berbagai hal untuk suksesnya teknologi stek ini dalam pemenuhan kebutuhan stek yang dianggarkan tahun 2013 ini.  (dalam hal ini dilakukan oleh esha Flora)

7.    Antisipasi kegagalan dalam pencapaian jumlah target bibit yang dihasilkan tidak hanya melebihkan jumlah bibit, tapi juga melibatkan lebih banyak penangkar dari yang telah ditargetkan, atau lebih melibatkan steholder lain dalam pengadaan bibit buah tersebut.  Perencanaan penangkar yang dianggap mampu harus melebihi dari kemampuan optimalnya dalam menghasilkan bibit.  Jadi selain melibatkan kader penangkar yang ada di Banten, juga melibatkan penangkar di bogor sebagai pembanding dan juga Esha Flora sebagai R & D.

8.    Efisiensi dan efektifitas di lapang, antisipasi kegagalan, modifikasi dan kreasi baru di lapang terus perlu dikembangkan agar metode dan teknologi ini menjadi terapan yang sangat praktis yang efisien dan efektif. Hal ini diperlukan tenaga ahli yang memang terjun langsung ke lapang untuk melihat perkembangannya secara detail.

9.    Evaluasi secara bertahap dalam pencapaian target dan evaluasi permasalahan bila target tidak tercapai dan antisipasi serta program yang perlu dikembangakan agar target dapat terkejar dengan baik dan aman