Esha Flora dan SMK Kehutanan Bakti Rimba sepakat untuk mencetak tenaga teknis terampil dalam bidang kultur jaringan, karena selama ini Indonesia masih sangat kekurangan tenaga level pelaksana teknis laboran dalam bidang kultur jaringan. Hal ini diketahui dar banyaknya permintaan tenaga terampil yang masuk ke Esha Flora baik oleh mitra Esha Flora maupun peserta pelatihan yang memang memubutuhkan tenaga level ini.
Kepala Sekolah SMK Kehutanan Bakti Rimba mempercayakan salah satu kegiatan ekstra kurikuler siswa SMK adalah kultur jaringan yang akan dilakukan selama 3 tahun sehingga diharpakan benar-benar siswa memilki kelebihan dalam bidang kultur jaringan.
Magang 3 tahun yang dilakukan di Esha Flora secara garis besar di bagi menjadi 3 kelompok materi, yaitu kelas satu adalah semua tahapan kegiatan teknis dasar laboratorium kultur jaringan seperti mempersiapkan alat dan bahan kultur jaringan, membuat media dan melakukan sukultur dan penyelamatan. Kelas dua adalah masuk pada materi inisiasi dan karantina bahan eksplan. sedangkan kelas 3 mulai masuk pada pengelolaan laboratorium ultur jaringan.
![]() |
Siswa SMK Kehutanan Bakti Rimba memilki disiplin dan kinerja yang baik |