Show Mobile Navigation

Artikel Terkini

Berlangganan Artikel Kuljar Via Email

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Pendaftaran

05 November 2019

Merebut Peluang Trend Tanaman Hias Daun Variegata dengan Teknologi Kultur Jaringan

Esha Flora - Tuesday, November 05, 2019

MEREBUT PELUANG TREND TANAMAN HIAS DAUN VARIEGATA DENGAN TEKNOLOGI KULTUR JARINGAN
Ir. Edhi Sandra MSi.     1)
Ir Hapsiati      2)
Azizah Zahra S Hut   3)

1). Dosen Konservasi Keanekaragaman Tumbuhan DKSHEFahutan IPBUniversity Kepala unit Kultur Jraingan Divisi DKKKSHEFahutan IPBUniversity
Kepala BioteknologiLingkungan PPLHLPPMIPB University Kepala SUA Konervasi IPB University
Pendiri Esha Flora, Plant And Tissue Culture
2). Pemilik dan Pendiri Esha Flora, Plant And Tissue Culture
3) Pemilik dan Manajer Humas dan Promosi







PENDAHULUAN


Saat ini sedang trend tanaman hias daun, tidak hanya di Indonesia tapi juga sampai pada level internasional. Dan harga tanaman hias langka harganya sangat fantastik. Ragam tanaman hias daun yang sangat beragam dan cantik, ditambah dengan fenomena langka yaitu mutasi dan variegata maka nilai tanaman hias tersebut akan melejit harganya menjadi sangat mahal dan menjadi kebanggaan tersendiri bagi pemiliknya.

Indonesia memiliki keanekaragaman tanaman hias yang sangat besar, oleh sebab itulah maka Indonesia menjadi sumber plasma nutfah tanaman hias yang sangat potensial. Banyak para pedagang tanaman hias daun tingkat dunia, khusus datang ke Indonesia untuk berburu langsung ke alam. Dengan situasi dan kondisi di Indonesia seperti sekarang ini, para pedagang dari luar negeri dapat bermain ”petak umpet” untuk dapat membawa tanaman hias liar Indonesia ke luar negeri.

Berbagai cara dapat dilakukan oleh mereka untuk dapat membawa tanaman hias daun variegata tersebut, tapi juga mereka mulai lelah untuk dapat mengumpulkan berbagai ragam tanaman hias di pelosok daerah karena, warga Indonesia sudah mengetahui nilai komersial tanaman hias tersebut sehingga mereka bermain harga. Dan warga negara Indonesia ada juga yang berkepribadian kurang baik sehingga para pedagang tersebut jera untuk berhubungan langsung dengan beragam pedagang lokal. Mereka akan mencari semacam partner untuk dapat membantu mereka dalam memenuhi kebutuhannnya.

Permintaan tanaman hias daun menunjukkan permintaan yang sangat baik dan meningkat terus. Dalam hitungan bulan peningkatan harga tanaman hias daun, khususnya “Monstera Variegata” mengalami peningkatan harga yang sangat spektakuler, misal minggu lalu harga masih dikisaran Rp. 300.000 untuk bibit monstera variegata 2- 3 daun , maka minggu berikutnya sudah mencapai Rp. 700.000 sampai 1 jutaan. Bahkan saat ini sudah mencapai 2-3 jutaan untuk monstera variegata ukuran kecil.

Pada perdagangan tingkat dunia kita akan bersaing dengan seluruh pedagang di tingkat internasional. Pedagang internasional yang terkenal handal adalah Thailand. Mereka selalu lebih dulu dan lebih cepat di dalam mengantisipasi peluang pasar, sementara Indonesia yang seharusnya berperan sebagai sumber atau pusatnya tanaman hias daun, bolak-balik ketinggalan. Pada saat kita sadar harga bagus dan prospek bagus, dan pada saat kita baru mulai akan memperbanyak tanaman hias tersebut, maka dari Thailand sudah banjir dengan produk tanaman hias daun kultur jaringan dan harganya sangat menggiurkan dalam hal margin keuntungan yang bisa diambil oleh para reseller sehingga, semua pelaku akhirnya berlomba untuk memasarkan produk Thailand tersebut.

Untuk itulah maka saya menulis artikel ini dengan harapan dapat menggugah kita semua untuk dapat bangkit dan melawan strategi dagang para pengusaha dari negara maju. Pertanyaannya adalah apakah kita mampu? Maka jawabannya adalah sangat mampu. Kita hanya perlu memperkuat tekad, memperrapat barisan, mengumpulkan semua potensi yang ada, dan berstrategi dengan sinergi dari semua potensi yang ada.

Indonesia Adalah Pasar Tanaman Hias Yang Sangat Besar


Bila kita coba inventarisir para pelaku tanaman hias di Indonesia maka, di sekitar jabodetabek saja sudah ribuan para pelaku tanaman hias. Di sekitar bogor dan Jakarta, Pusat-pusat para petani tanaman hias adalah Ciapus taman sari, Pondok Bitung, Ciampea, Cimande, Sukahati cibinong, Gunung bunder, tangerang selatan, komplek DKI, sawangan, depok tersebar ribuan para petani tanaman hias. Mereka sebenarnya sangat responsif terhadap ilmu-ilmu pengetahuan praktis yang bermanfaat tapi, tidak banyak informasi positif yang dapat meningkatkan secara signifikan hasil budidaya tanaman hiasnya. Belum lagi bila kita lihat group-group komunitas tanaman hias daun baik di facebook, instragram, washapp


Para pelaku tanaman hias secara garis besar dibagi menjadi beberapa kelompok


1.   Petani tanaman hias yang mereka berusaha memperbanyak tanaman hais yang dimilikinya dengan situasi dan kondisi seadanya, biasanya yang diperbanyak adalah-tanaman tanaman yang cepat perputarannya karena mereka perlu untuk makan hari ini. Dan mereka berusaha untuk ikut bermain ombak pasar dengan ikut memperbanyak tanaman hias eksklusif.
2.   Petani tanaman hias koleksi, yaitu petani tanaman hias yang mulai memprioritaskan jenis-jenis tanaman hiasnya pada jenis-jenis eksklusif langka dan komersial, biasanya mereka inilah yang akan memperbanyak tanaman hias yang mereka dapat dari importir atau sebaliknya yang mensuplai tanaman hias lokal langka yang mereka dapat dengan cara berburu ke berbagai daerah dan pedagang dan mensuplainya ke para pengusaha dan perusahaan eksportir.
3.   Pedagang tanaman hias berdasi, adalah pemain single person atau perorangan yang dengan pendidikannya yang sudah memadai untuk dapat mengekspor tanaman hias yang dimilikinya mulai dengan jumlah yang kecil mengekspor dan mengimpor tanaman hias ke luar dan ke dalam negeri.
4.    Pengusaha dengan perusahaan legal formal yang memang sudah professional dalam mengusahakan tanaman hias, sudah biasa untuk ekspor dan impor.

Secara parsial, secara terpisah, masing-masing pelaku tanaman hias sudah mendapatkan margin keuntungan yang terus meningkat seiring dengan meningkatnya trand tanaman hias. Mereka sudah sibuk untuk melayani pesanan dan order yang ada. Tapi sebenarnya secara nasional Indonesia menjadi konsumen dari Negara Thailand dengan produk kultur jaringan tanaman hias hasil kultur jaringan yang diproduksi masal dengan kontinuitas produk yang stabil, kualitas yang bagus. Indonesia hanya menjadi pasar atau konsumen saja.

Seandainya para pelaku tanaman hias Indonesia mau saja saling bersinergi, mau saling kompak dan solit untuk membuat strategi agar kita tidak hanya sebagai target pasar, tidak hanya sebagai konsumen, tapi kita sebagai produsen, Indonesia sebagai pusat trand tanaman hias terbesar di dunia, dengan produk-produk berkualitas yang secara kontinu dihasilkan dengan seri-seri yang terbarunya. Memang di awal kita harus menahan diri dari kemauan untuk memperkaya diri, tapi dengan sabar menunggu agar semua pelaku di Indonesia siap dan mampu mengekspor tanaman hias secara bersama-sama ke seluruh dunia. Komunitas solit dan kuat untuk saling bersinergi dan saling memperkuat perlawanan dalam berbisnis dengan negara luar. Insyaa Allah kita sedang mengarah kearah tersebut.

Esha Flora Merintis Kerjasama Merebut Peluang Trand Tanaman Hias Daun


Dalam rangka merebut peluang trand tanaman hias daun variegate ini, Group WA Esha Flora sudah merintis group kecil yang focus pada penelitian dan pengembangan tanaman mutasi dan variegata. Dan ditahap awal yang sudah dan sedang berjalan adalah program Esha Flora dengan seorang anggota mitra Esha Flora yang awalnya kerjasama jasa inisiasi, kemudian ditingkatkan dalam rangka merebut peluang trand pasar tersebut.
Mitra ini menyediakan semua keperluan untuk mengoperasionalkan program pengembangan kultur jaringan tanaman hias daun variegata, dan Esha Flora dengan semua kemampuan dan pengalamannya berusaha untuk mengkulturkan dan menginduksi mutasi dan variegata. Untuk dapat merebut peluang trand, maka tidak cukup hanya sekedar program riset inisiasi tapi juga harus dibuat suatu program percepatan multiplikasi hasil kultur jaringan dengan berbagai cara agar hasil kultur variegata dapat diproduksi dalam waktu yang secepat-cepatnya.


Strategi Teknis Kultur Jaringan untuk Merebut Peluang Trand Tanaman Hias Daun


1.        Memperbanyak jumlah bahan indukan monstera variegata dan tanaman lainnya untuk diambil bahan eksplannya. Berarti bahwa jumlah eksplan yang di inisiasi adalah jumlah besar agar di dapat eksplan steril dalam jumlah besar dan pada akhirnya dapat dimultiplikadsi dalam jumlah besar.
2.        Meningkatkan peluang keberhasilan inisiasi dengan meningkatkan dan mengintensifkan program karantina kultur jaringan, perendaman antibiotik dengan air beroksigen tinggi dan meningkatkan peluang keberhasilan inisiasi dengan penggunaan PPM atau antibiotik dalam setiap media yang digunakan untuk inisiasi dan subkultur
3.        Melakukan penyelamatan yang intensif dan secepatnya bila terjadi gejala kontaminasi
4.        Mengoptimalkan bahan indukan eksplan dengan pemberian perlakuan hormon tunas agar tumbuhnya tunas setelah diambil eksplan awal akan lebih cepat dan lebih banyak, sambil terus diberi perlakuan karantina.
5.        Pengambilan eksplan dari bahan indukan eksplan secara berkala disamping dilakukan terus subkultur dari eksplan yang sudah steril.
6.        Subkultur yang dilakukan secepatnya bila eksplan sudah menunjukkan pertumbuhannya, baik berupa kalus, embrio somatik, atau mata tunas atau bahkan organ tanaman yang kemudian akan dirajang dan diberi perlakuan media embrio somatik.
7.        Komposisi hormon yang kuat dengan dukungan komponen-komponen pertumbuhan yang lengkap dan memadai.
8.        Evaluasi dan kontrol program yang intensif agar hal-hal yang kurang efisien dan kurang efektif dapat ditingkatkan lagi sehingga akan terus meningkat.
9.        Mengkulturkan berbagai jenis tanaman hias daun yang sedang ngetrend dan diminta pasar.
10.     Menginduksi mutasi dan variegata dengan perlakuan bahan kimia dan perlakuan sinar gamma untuk memunculkan ragam variasi mutasi dan variegata. Hal ini penting untuk memunculkan varietas- varietas mutasi atau variegata baru yang peluncurannya diatur sedemikian rupa sehingga , misalnya setiap tahun akan di rilis satu varietas variegata baru.
11.     Formula media yang subur, lengkap dan kuat formula hormon multiplikasinya. Bisa juga dijajaqi peluang penggunaan shaker untuk mempercepat perbanyakan kloning jumlah besar.
12.     Melakukan teknologi percepatan perbanyakan bibit hasil kultur jaringan dengan teknologi stek mikro saat proses aklimatisasi.
13.     Menentukan ragam produk yang akan diproduksi, yang masing-masing produk dengan karakter yang berbeda dan ada peluang pasarnya
14.     Menentukan strategi pemasaran yang sedemikian rupa sehingga dapat membantu para pelaku di tanah air untuk dapat menerima margin keuntungan dari produk yang dibuat. Jangan mengutamakan ekspor tapi tidak membantu para pelaku di tanah air.
15.     Perlu mengumpulkan informasi mengenai program pengembangan kultur jaringan yang dilakukan oleh negara lain dan harus kita antisipasi dengan membuat produk saingan yang lebih baik dari produk mereka sehingga pasar bisa beralih pada produk yang kita buat, hal ini betul-betul membutuhkan keterampilan, modal besar dan kekompakan yang tinggi.


Situasi dan Kondisi Saat Ini


1. Tanaman hias daun variegata sedang naik daun, harga melambung tinggi permintaan luar negeri sangat banyak. 2. Banyak pengusaha luar negeri yang minta tanaman hias daun variegata ke para pelaku tanaman hias dalam negeri. Hal ini membuat pasar dalam negeri juga tergugah dan harga naik terus.3. Menurut Informasi dalam waktu dekat ini Thailand sudah akan siap akan mensuplai pasar dengan produk tanaman hias daun kultur

jaringannya. 4. Saat ini Esha Flora kerjasama dengan mitra sudah berhasil mengkulturkan beberapa jenis tanaman hias daun, tapi sayang jumlah kultur masih sedikit. Oleh sebab itulah dilakukan percepatan perbanyakan jumlah eksplan dengan menambah jumlah indukan bahan eksplan.


Strategi Perang Pasar Tanaman Hias Variegata


1.        Secepat mungkin kulturkan semua jenis tanaman hias daun yang mempunyai nilai komersial saat ini.
2.        Jumlah bahan indukan eksplan minimal 100 bibit tanaman agar dapat dihasilkan eksplan steril yang cukup banyak, dan secepat mungkin multiplikasi untuk mencapai jumlah target. Pengambilan bahan eksplan terus secara berkala dan intensif
3.        Fokus dan prioritaskan pada satu jenis yang terbaik dengan harga terbaik dan komersial tinggi, tambah bahan indukan eksplan, intensif pengambilan bahan eksplan, percepat hasil multiplikasi percepatan perbanyakan dengan stek mikro di tahapan aklimatisasi.
4.        Pengembangan varietas unggul variegata baru, dengan memberikan perlakuan mutasi dan variegata pada jenis tanaman komersial tinggi, atau pada tanaman yang memang sudah variegata untuk meningkatkan kualitas variegatanya.
5.        Begitu masuk varietas unggul baru dari luar negeri maka langsung beli borong minimal seratus pot tanaman kalau bisa sekitar 300 – 500 pot dan langsung dikulturkan, tujuan adalah untuk membuat produk varietas unggul tersebut bertujuan untuk menstop arus produk tanaman hias dari luar. Hasil kultur jaringan
6.        Produk tanaman hias yang diproduksi untuk menghambat arus produk dari luar negeri harus lebih berkualitas, lebih baik, lebih unggul dan lebih murah, mudah akses untuk mendapatkannya. Dan bila harga tetap tinggi dan permintaan tetap bagus maka layak untuk dibuat perlakuan induksi mutasi dan variegata untuk menghasilkan varietas unggul baru, sehingga dapat menyaingi produk dari luar negeri.
7.        Membuat trend baru yang disukai pasar yang diprogram secara berkala sehingga kita akan menguasai pasar terus dan harus bersiap bahwa lawan juga akan mengcopy produk kita sehingga kita harus selalu siap dengan varietas-varietas unggul baru.