Show Mobile Navigation

Artikel Terkini

Berlangganan Artikel Kuljar Via Email

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Pendaftaran

15 August 2022

SUBKULTUR: BERBAGAI TEKNIK KULTUR JARINGAN

Esha Flora - Monday, August 15, 2022

 

SUB KULTUR: BERBAGAI TEKNIK KULJAR

(ESHA FLORA X IAAS IPB)


 

Sub kultur dan Esha Flora

 

Kultur jaringan merupakan ilmu yang tidak terlepas dari langkah-langkah yang dikerjakan secara teliti. Langkah-langkah yang dimaksud memiliki banyak sekali tahapan dan secara umum disebut sebagai metode sub kultur. Adanya kegiatan tersebut berfungsi menghasilkan bibit unggulan dan sebagai media penyelamatan tanaman yang terancam punah. Namun demikian, ada banyak sekali evaluasi yang perlu diperhatikan agar menghasilkan produk yang unggulan. Di Esha Flora sendiri, tingkat keberhasilan sub kultur mencapai 80%-100% hal menunjukan persentase yang lebih besar dibanding proses inisiasi. Meskipun demikian, ada beberapa ragam tujuan dari sub kultur, di antaranya untuk penjarangan, peremajaan, perbanyakan/multiplikasi, pembesaran/pengakaran, dan penyelamatan.

 

Macam-macam cara sub kultur

 

  1. Penjarangan

Penjarangan adalah kegiatan menurunkan jumlah individu pada suatu populasi akibat pertumbuhan untuk menghindari persaingan kebutuhan faktor lingkungan. Biasanya kegiatan ini dilakukan pada kultur semai biji yang dijarangkan sebanyak 3-4 kali sub kultur agar tanaman dapat tumbuh dengan baik. Adapun langkah dari kegiatan penjarangan, diantaranya:

1.      Eksplan dikeluarkan dari botol yang telah disemprot oleh alkohol 70%, kemudian letakkan eksplan pada cawan petri.

2.      Pisahkan eksplan dengan pinset dan scalpel yang telah digarang.

3.      Cabut akar browning dan potong daun eksplan agar pertumbuhannya seragam.

4.      Pada sub kultur yang telah ditumbuhi selama 3 bulan, plb (protocorm-like-bodies) siap dikeluarkan dengan spatula yang telah digarang.

5.      Eksplan dapat ditanam pada media pertumbuhan.

B.  Peremajaan

Peremajaan adalah kegiatan sub kultur yang bertujuan meremajakan sifat kultur yang akan dihasilkan. Peremajaan dilakukan apabila ada daun yang mengalami browning dan dapat dilakukan juga apabila media kultur mengering. Peremajaan dapat dilakukan melalui cara pemindahan eksplan ke dalam media kultur yang baru.

 C.   Perbanyakan atau Multiplikasi

1.      Tanaman selama proses inisiasi sudah steril dan mengalami pertumbuhan dengan kriteria bisa diperbanyak seperti sudah tumbuh dua ruas atau tiga ruas sehingga bisa segera dikultur

2.      Tanaman bisa dipotong-potong dan dipindahkan ke media perbanyakan atau multiplikasi untuk menumbuhkan tunas atau anakan yang banyak.

3.      Perbanyakan perlu dilakukan pada tanaman yang menghasilkan kultur steril. Pada tanaman tertentu seperti anggrek macodes perlu di sub kultur secara vertikal.

4.      Pada kegiatan perbanyakan ini media tanam dapat digunakan hormon yang sedikit agar tanaman tidak cepat tumbuh

     

       D. Pembesaran atau Pengakaran

Tanaman hasil multifikasi ukurannya kecil tapi jumlahnya banyak apabila ingin tanaman tumbuh besar untuk siap diaklimatisasi harus dipindahkan ke media pembesaran yaitu media yang tanpa diberi hormon atau diberi hormon dengan konsentrasi rendah, dapat menggunakan BAP dengan konsentrasi rendah atau menggunakan MS saja, ataupun jika menggunakan ZPT dapat digunakan dalam dosis rendah sehingga tanaman bisa tumbuh seperti semula dan tumbuh akarnya. Tanaman bisa dipotong-potong berdasarkan luasnya atau anaknya dipisah-pisah jika sudah tumbuh individunya. Apabila setelah di media pembesaran eksplannya sudah besar dan berakar, pada media MS0 maka tidak perlu dipindahkan ke media perakaran. Bila tanaman masih belum berakar maka pindahkan dulu ke media untuk pengakaran sebelum diaklimatisasi. Contoh pada tanaman cendana jika tidak diinduksi menggunakan ZPT maka perakaran tidak akan tumbuh. Adanya kegiatan perakaran bertujuan untuk membentuk akar sehingga tanaman bisa diaklimatisasi.

 

       E. Penyelamatan

Penyelamatan dilakukan jika terdapat jamur (berbentuk serabut atau kapas berwarna) ataupun terdapat bakteri (lendir dan berwarna putih) pada media maupun pada eksplan terkontaminasi. Dikeluarkan dan dipotong eksplan yang tidak terkontaminasi kemudian disterilisasi dengan clorox 5% selama 7 menit. Kemudian eksplan ditanam pada media baru. Tidak semua penyelamatan menggunakan clorox 5%, jika tanaman terlalu kecil atau rentan bahan kimia maka bisa menggunakan antibiotik dan ini tergantung jenis kontaminasi. Pada kontaminasi jamur menggunakan antibiotik nistatin. Pada kontaminasi bakteri menggunakan streptomisin ataupun amoxilin, dan kedua jenis antibiotik ini perlu digerus dan diberi air kemudian disaring airnya, dan digunakan untuk sterilisasi dengan dikocok lalu dibilas sehingga subkultur bisa di taman kembali.

 

 

Tahapan Sub Kultur (Penjarangan)

           

Sebelum enkas digunakan perlu disterilisasi dengan disemprot menggunakan alkohol hingga bersih diamkan selama 30 menit, dimasukkan alat-alat satu persatu dan disemprotkan oleh alkohol juga satu persatu lalu didiamkan selama 30 menit, alat-alat ditata dengan rapi. Subkultur yang digunakan adalah macodes.

 

Alat dan Bahan:

       Tanaman Macodes

       Media tanam dengan growmoro GP atau Glisin Pepton

       Betadine

       Air steril

       Kapas steril dan tisu steril

       Pinset dan scalpel

       3 botol selai, satu untuk alkohol, satu untuk air steril yang ditetes dengan betadine, dan sisanya untuk sampah agar selama menanam sampah tidak berserakan di dalam enkas

 

Langkah Pengerjaan:

  1. Membuat air steril dan ditambah betadine 5 - 7 tetes sampai warna kecoklatan atau seperti teh lalu terilisasi petridish menggunakan air steril ratakan air steril agar tercampur betadine dan sampai rata ke semua permukaan petridish. Selanjutnya air dibuang ke botol selai untuk sampah lalu dibilas menggunakan air steril. Dibilas sampai sisa betadine hilang dari petridish. 
  2. Ambil kapas steril untuk mengelap petridish, ambil kapas menggunakan pinset, usahakan tangan tidak menyentuh petridish, dan Sampah kapas dibuang ke botol selai untuk sampah.
  3. Enkas tidak menggunakan bunsen sehingga tuang air steril pada tutup selai dan beri betadin 3 tetes, kemudian ditambah dengan kapas steril untuk mengelap tutup botol.
  4. Sebelum menanam di dalam petridish ditaruh tisu steril. Siapkan tanaman yang akan di sub kultur yaitu macodes. Pinset  dan scalpel dari botol selai berisi alkohol dicelupkan ke dalam air steril dan betadine.
  5. Diambil tanaman menggunakan pinset, gunakan scalpel untuk memotong tanaman yang akan dikulturkan dan apabila telah selesai menggunakan scalpel ataupun pinset harus dicelup ke dalam air steril yang sudah diberikan betadine. Apabila tanaman yang sudah dikulturkan telah selesai diambil maka tutup kembali botol yang berisi tanaman sub kultur agar terjaga sterilisasinya.
  6. Tanaman yang berwarna kecoklatan dibuang, potong menggunakan scapel dan jepit tanaman menggunakan pinset. Selama nanam jangan banyak berbicara karena dapat menyebabkan kontaminasi dan tangan tidak boleh keluar 
  7. Tanaman yang akan disub kultur harus bersih dari media, setelah itu scapel dan telah digunakan dimasukkan ke dalam alkohol
  8. Gunakan media grow more dan glisin pepton untuk media tanam. Gunakan botol selai atau dapat juga menggunakan botol asi. Botol selai ini diisi 5 - 8 tanaman tergantung besar tanaman yang dipotong.
  9. Mulut botol dilap menggunakan kapas yang telah direndam dalam air steril dan betadine. Usahakan jari kita tidak menempel pada mulut botol. Untuk air betadine juga jangan sampai masuk ke dalam media.
  10. Pada proses penanaman gunakan pinset lalu ambil satu potong sub kultur masukkan ke dalam botol selai yang sudah berisi media, Posisi saat menenam pinset dimiringkan agar lebih memudahkan untuk menanam. Usahakan pinset tidak terkena media tanam
  11. Setelah menanam mulut botol dilap lagi dengan air steril dan betadine dan jangan sampai menetes ke dalam media, lalu ditutup hingga benar-benar rapa, jika tidak dapat menyebabkan kontaminasi
  12. Tutup botol selai, di wrapping lagi, sedangkan botol asi di gunakan aluminium foil lalu diikat dengan kuat dan ditutup lagi dengan wrap.
  13. Beri label berisikan tanggal dan hari tanam, jenis tanaman, nama penanam dan jenis media yang digunakan. Satu bulan adalah minimal tanaman dikatakan berhasil atau tidak. Jika besok sudah kontaminasi maka menunjukkan cara kerja kita kurang baik mungkin alat-alatnya kurang diperhatikan atau saat bekerja berbicara.